Semua orang percaya bahwa titik awal kehidupan manusia adalah saat dimana pertama kali ia dilahirkan ke dunia, saat dimana pertama kalinya cabang bayi keluar dari rahim sang ibunda. secara ilmiah memang betul, bahkan kehidupan dimulai saat pertama kali Allah SWT meniupkan ruh saat kita masih berada di dalam kandungan. namun kehidupan sesungguhnya, kehidupan sejati dimulai saat pertama kali seorang manusia dihadapkan pada pilihan yang sulit, pilihan yang punya sisi positif dan negatifnya masing-masing, pilihan yang terbagi atas keinginan hati atau kerealistisan dalam menjalani hidup. kalian tahu film Titanic bukan?? siapa yang tidak kenal film box office legendaris yang rilis tahun 1997 ini? pada satu adegan, saat ibunya Rose meyakinkan (menurut saya lebih ke memaksa) anaknya untuk bertunangan dengan pria yang tidak dicintainya, di sisi lain hanya dengan cara itu dia dapat melunasi hutang keluarganya, ibunya berkata...
Kata-kata ini terus saya ingat sampai saat ini, karna efeknya yang jelas dan nyata memang! ketika Rose dihadapkan dengan 2 pilihan sulit, menikah dengan seorang lelaki yang tidak dicintainya, kaya memang, harta berlimpah, menjadi ratu yang punya banyak budak tapi apakah jiwa kita akan hidup ketika jiwa itu sendiri tidak dimainkan oleh hati?? pilihan kedua jika dia katakanlah kabur atau bunuh diri apa masalah akan selesai sampai disitu?? tentu tidak! bunuh diri adalah hal terkonyol yang ada di muka bumi, disamping dosa, hal tersebut akan membuat nama kita busuk di ingatan orang banyak. kabur?? apakah kehidupan diluar sana dapat menjamin kehidupan sesuai dengan yang diinginkannya? belum tentu! tidak ada yang bisa menjamin. bagaimana jika dia malah dipermainkan kehidupan yang hanya mengiming-iminginya dengan kebebasan semata.
"Kita ini wanita, pilihan untuk kita tidak pernah mudah"
Kata-kata ini terus saya ingat sampai saat ini, karna efeknya yang jelas dan nyata memang! ketika Rose dihadapkan dengan 2 pilihan sulit, menikah dengan seorang lelaki yang tidak dicintainya, kaya memang, harta berlimpah, menjadi ratu yang punya banyak budak tapi apakah jiwa kita akan hidup ketika jiwa itu sendiri tidak dimainkan oleh hati?? pilihan kedua jika dia katakanlah kabur atau bunuh diri apa masalah akan selesai sampai disitu?? tentu tidak! bunuh diri adalah hal terkonyol yang ada di muka bumi, disamping dosa, hal tersebut akan membuat nama kita busuk di ingatan orang banyak. kabur?? apakah kehidupan diluar sana dapat menjamin kehidupan sesuai dengan yang diinginkannya? belum tentu! tidak ada yang bisa menjamin. bagaimana jika dia malah dipermainkan kehidupan yang hanya mengiming-iminginya dengan kebebasan semata.
Banyak orang di dunia ini yang melangkahkan kakinya tak sesuai peta yang ada di hatinya, ada juga yang cerdik melangkahkan kakinya pada tempat dimana secara realistis lebih menjamin hidupnya. apapun langkah yang diambil, itu tergantung pada manusia itu masing-masing. apakah ingin menjalani hidup dengan santai yang segala tindakan memang sesuai hati dan hobi. atau menjalani hidup yang kurang menyenangkan di dalam diri namun terlihat sempurna dilihat dari mata orang lain. silahkan pilih jalan hidup masing-masing. toh, tujuan akhir dari setiap umat manusia sama, memperoleh nikmat dan berkat dunia maupun akhirat. akhir dari kehidupan juga bukan hanya dilihat dari apa yang telah ia dapat pada bagian akhir tersebut, namun BAGAIMANA PROSES MENUJU BAGIAN AKHIR TERSEBUT!! dan walaupun mungkin pilihan kita tak sesuai hati pada tujuan akhir, buatlah proses yang seindah mungkin menuju kesana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar