Senin, 01 April 2013

Studi Wisata : Telusur Sejarah Kota Palembang

Saya akan memulai post ini dengan satu quote : "kalau bukan kita yang menghargai mereka (kisah dan peninggalan yang tertinggal dari para pendahulu pembangun peradaban bangsa ini), lalu siapa lagi? bukankah kita berhutang nyawa pada mereka yang memerdekakan kita dalam menginjak tanah dan air ini? kalau kita tidak hidup pada masa dimana dapat berjuang bersama-sama dengan mereka para pahlawan, maka kita yang hidup saat ini, gantilah itu semua dengan menghargai, menjaga dan mengindahkan peninggalan sejarah."

Ya. kami adalah mahasiswa Pendidikan Sejarah yang tentunya setiap hari berkelut dengan materi-materi yang menyangkut kejadian-kejadian dari masa ke masa berikut bukti-buktinya. sebagai salah satu ilmu yang memerlukan kajian yang tepat dan efisien, tentunya dalam belajar sejarah kita juga harus mendatangi tempat-tempat peninggalan sejarah sebagai bukti bahwa suatu kejadian yang sentimentil dan pengaruhnya besar pernah terjadi disana.

Dan setelah mengalami satu kali pengunduran akhirnya Sabtu, 23 Maret 2013, sekitar 50 mahasiswa dari dua angkatan di prodi kami mengikutkan diri dalam studi wisata akhir pekan, yakni Telusur Sejarah Kota Palembang. lokasi pertama yang kami datangi adalah salah satu museum terkenal di kota Palembang yakni Museum Balaputradewa -yang diambil dari nama seorang Raja terkenal dari Kerajaan Sriwijaya yang berasal dari dinasti Syailendra dimana pada masa kekuasaannya berhasil menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan besar-


Di dalam museum ini ada banyak ruang pameran yang masing-masing didalamnya terdapat tema sesuai masa apa yang ditampilkan, pembabakan waktunya sungguh menakjubkan yakni mulai dari zaman purba sampai era-modern. bagusnya lagi disetiap benda, lukisan, ataupun gambar yang ditampilkan didekatnya akan ada sebuah lembaran yang dimasukkan kedalam kaca dimana pada lembaran itu tertulis mengenai penjelasan tentang sejarahnya, jadi pengunjung tidak perlu bingung apabila tidak didampingi petugas museum karna bisa langsung membaca penjelasan. malah ada juga TV LCD yang dengan menekan satu tombol saja kita dapat menonton tayangan mengenai benda-benda yang dipamerkan disini, tentunya membuat lebih menarik.

Berikut sebuah pajangan yang tingginya sekitar 2,5 meter dan lebar sekitar 5 meter yang menggambarkan tentang kehidupan manusia purba pada masa itu, dimana salah satu sumber makanannya dihasilkan dari berburu.


Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, merupakan kehidupan manusia purba yang bertopang pada alam, terlihat juga mereka sudah cakap membuat alat untuk berburu.


Kemudian suasana goa, dimana pernah menjadi tempat berlindung manusia pada masa itu.


Di dalam ruang pameran yang lain juga dapat ditemukan arca dalam berbagai ukuran. seperti arca Narawahana, Siwa, dll...


Beberapa gambar lain...

Porselin Cina

Mata uang pada masa pendudukan Jepang


Nah, yang ini adalah Naskah Islam yang dipajang pada salah satu ruang pameran di museum ini. penjelasannya bisa dilihat pada foto dibawahnya.

Beberapa Naskah Islam


Ada juga songket, kain adat asli Palembang yang faktanya memiliki keunikan tersendiri, salah satunya kain yang dijual dipasaran memiliki kelas-kelasnya tersendiri yang dijual berdasarkan tingkat kualitas menyesuaikan harga. dan ada juga pakaian adat asli Palembang yang masih polos belum disertai ornamen-ornamen atau aksesoris tambahan.

Berbagai corak "songket"

Pakaian adat asli Palembang


Dari museum kami beralih ke lokasi-lokasi situs pemakaman di kota Palembang, yang umumnya berada di kecamatan Pusri. salah satu pemakaman yang terkenal di kota Palembang yakni "Kawah Tengkurep" yang sering juga disebut "Kawah Tekureb". kenapa ke pemakaman? karna belajar sejarah bukan hanya mempelajari sebuah kisah, namun juga para tokoh yang menjalankannya. para tokoh itu seiring waktu telah berpulang. nah makamnya ini yang seringkali oleh keturunannya maupun masyarakat atau pemerintah setempat dijadikan tempat untuk mengenang mereka. disini terdapat banyak makam orang penting, salah satunya yakni Sultan Mahmud Badaruddin I, seorang Sultan terkenal dari Kesultanan Palembang Darussalam.
 


Silsilah Kesultanan Palembang Darussalam

Kemudian kami beralih pada situs makam berikutnya yakni makam "Gede Ing Suro" yang terkenal sebagai penyebar Islam di kawasan Palembang.


Dan situs pemakaman terakhir adalah "Sabokingking" yang letaknya tidak terlalu jauh dari makam "Gede Ing Suro", disini juga terdapat pemakaman raja-raja yang pernah berkuasa di Palembang.


Suasana yang berbeda dimana terdapat semacam kolam

Silsilah Raja-raja yang terdapat pada halaman depan, diukir dengan tinta berwarna keemasan diatas marmer hitam.



Yang terakhir, kami kembali mengunjungi sebuah museum yakni "Monpera" yang merupakan singkatan dari "Monumen Perjuangan Rakyat". Gedung ini terdiri dari banyak lantai, masing-masing lantai terdapat banyak sekali koleksi sejarah mengenai kota Palembang khususnya pada masa kolonial. disini terdapat berbagai foto dan kisah para pahlawan, arsip-arsip lokal, alat-alat kuno, persenjataan, mata uang, dll.

Mata uang logam Republik Indonesia dari masa ke masa

Persenjataan Palembang pada masa perang

Foto bareng semua peserta studi wisata, dari bagian depan museum yang uniknya berbentuk burung garuda ini.


Dan uniknya kita bisa "menjelajah" museum ini hingga ke lantai paling atas yakni teras tanpa dinding yang dari sana kita bisa melihat ke sekeliling kota Palembang, dimana kebetulan museum itu letaknya pas di tengah kota dan dekat sekali dengan Ampera dan sungai Musi yang panoramanya bisa kita nikmati dari atas museum, dan berikut fotonya sebagai penutup dari posting saya kali ini... Wonderfull Palembang...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar