Jumat, 10 Januari 2014

Sinopsis Novel 'Hujan dan Teduh' Karangan Wulan Dewatra

Barusan inget 'suasana' beberapa bulan bahkan setahunan yang lalu. Dimana aku dan salah satu teman cekikikan sambil tersipu-sipu malu karna sinopsis dari novel yang satu ini. Hahaha. Nggak tau si penulis dapet 'ilham' darimana buat ngerangkai kalimat di dalam sinopsis ini. Setiap paragraf, kalimat, bahkan per-patah kata pun menciptakan arti tersendiri buat si pembaca.



"Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.

Aku dan kamu seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.

Mungkin jalan kita tidak bersimpangan..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar